Sama seperti Presiden SBY, Ibu Ani Yudhoyono lumayan gaul di sosial media. Jika SBY sering eksis di Twitter dan Facebook,
maka Ibu Ani lebih suka main Instagram. Maklum, dengan eksis di
Instagram, Ibu Ani sekalian bisa melaksanakan hobinya, fotografi.
Tapi
dengan hobi barunya ini, ternyata Ibu Ani sering dibuat meradang.
Rupanya ibu negara kerap reaktif saat dikritik oleh sesama pengguna
Instagram, terkait foto-foto yang diunggahnya. Seperti yang
terjadi beberapa hari lalu, Presiden SBY melakukan kunjungan kerja
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. SBY yang didampingi seluruh anggota
keluarganya tersebut sempat mampir di Pantai Klayar, Pacitan. Di pantai
itu, SBY dan keluarga sempat berfoto. Foto itu lantas diunggah sang
istri, Ani Yudhoyono ke dalam instagram miliknya.
Namun,
komentar dari salah seorang pengguna instagram dengan nama akun
@erie_nya rupanya membuat Bu Ani marah. Akun @erie_nya yang dalam
profilnya ditulis dimiliki oleh Erie Prasetyo, itu awalnya mengritik SBY
dan keluarga yang datang ke pantai dengan mengenakan batik. Tak terima
dengan komentar tersebut, Bu Ani lantas membalasnya. Bahkan sang Ibu
Negara menyebut kata 'bodoh' dalam komentarnya.
Psikolog Forensik dari Universitas Bina Nusantara (Binus) Reza Indragiri
Amriel menilai, salah satu penyebab Bu Ani melontarkan kata 'bodoh' di
instagram karena stres dan penat. Dia menilai, Bu Ani letih karena
belakangan suami dan keluarganya banyak diterpa isu dan kritik.
"Stres,
batin penat dengar kritik, masalah tak kunjung beres. Belum lagi nama
Bunda Putri yang disebut-sebut dekat dengan SBY. Ani nampaknya sedang
letih. Gampang impulsif-agresif verbal," kata Reza kepada merdeka.com,
Kamis (17/10).
Dia mengatakan, etika juga berlaku dalam berkomunikasi di media sosial, seperti Facebook,
Twitter dan Instagram. Karena itu, dia menyarankan agar Bu Ani berhenti
aktif di media sosial jika tak sanggup menahan emosi dan mengedepankan
etika.
"Media sosial juga punya etika. Kalau tak bisa pegang etika, tak usah bermedia sosial," katanya.
Menurutnya, Bu Ani telah melanggar pesan suaminya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY). Sebab, dalam berbagai kesempatan SBY selalu berpesan ke semua
pihak untuk berpolitik dan berkomunikasi secara santun, beradab dan
positif.
"1.000 persen itu emosional. 2.000 persen itu tanda keletihan psikologis," katanya.
"Sebetulnya
gaya ceplas ceplos seperti itu dimainkan lebih ekstrim oleh Gus Dur.
Tapi perilaku Ani tersebut bikin kita terperanjat karena itu tadi
bukankah keluarga SBY selama ini selalu mencitrakan diri sebagai sosok
yang hati-hati berbicara dan sopan bertindak. Jadi ironis," katanya.
Sementara
itu, Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar menyayangkan kata
'bodoh' yang keluar dari Ibu Negara. Menurutnya, Bu Ani seharusnya tidak
mengeluarkan kata-kata kasar kepada rakyatnya.
"Sebagai Ibu
Negara dari suatu negara yang besar harus memilih kata-kata yang tepat,
jangan pernah gunakan kata bodoh ke rakyat. Siapapun gak mau disebut
dengan kalimat bodoh. Tidak pantas menyinggung perasaan rakyat. Rakyat
sekarang susah wajar mereka mengritik dengan cara mereka," kata Musni
saat berbincang dengan merdeka.com.
Menurutnya, masyarakat saat
ini tengah menikmati buah dari reformasi yakni kebebasan berpendapat dan
mengritik pemangku jabatan. Karenanya, seorang pejabat publik dan
keluarga harus mau dikritik.
"Kalau jadi pejabat publik harus
tulus menerima kecaman atau apalah dari masyarakat. Bisa jadi yang
dianggap Ibu Negara baik belum tentu oleh masyarakat," katanya
Akun
@erie_nya yang dalam profilnya ditulis dimiliki oleh Erie Prasetyo, itu
awalnya mengritik SBY dan keluarga yang datang ke Pantai Klayar,
Pacitan, dengan menggunakan batik saat kunjungan kerja beberapa waktu
lalu. Tak terima dengan komentar tersebut, Bu Ani lantas membalasnya.
Bahkan sang Ibu Negara menyebut kata 'bodoh' dalam komentarnya.
"aniyudhoyono
@erie_nya Subhanallah, komentar anda yang sangat bodoh. Koq anda tidak
berpikir bahwa kami sedang melakukan kunjungan, dan mampir sebentar ke
pantai itu, sekalian lewat? Come on, apa tak ada komentar lain yang
lebih bisa diterima siapa saja? Baju batik sudah dikenakan dimana2,
bukan hanya untuk acara resmi saja, namun juga acara setengah resmi,
bahkan santai," tulis Bu Ani dalam instagramnya, 20 jam lalu.
Selang
berapa lama, akun @erie_nya membalas komentar Bu Ani. "erie_nya
@aniyudhoyono iya Ibu, saya barangkali memang masuk dalam golongan orang
Indonesia yang masih bodoh. semoga Ibu berkenan memberi saya pencerahan
agar kelak saya bisa pintar seperti Ibu. tapi memang, jika tak ada
orang bodoh, mereka yang pintar jadi tak begitu memiliki arti.. *saya
ngga cari ngetop. saya cuma kasih komen yang tak memuji. Jika Tuhan saja
bisa mengampuni dosa-dosa saya, saya percaya Ibu pun akan memberi maaf
kepada saya, kepada salah satu warga negara Indonesia yang masih bodoh..
Doa saya selalu, agar Ibu dan Bapak Presiden sekeluarga terus sehat dan
senantiasa mampu untuk membuat negara ini maju dan membuat pintar warga
negara yang masih bodoh seperti saya. Maafkan jika komentar2 saya
sebelumnya membuat Ibu tidak berkenan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar